Skripsi dan Rumah Literasi
Aku sedang menulis catatan tentang beberapa teori yang tak kunjung kupahami dengan baik. Aku masih kesulitan untuk merumuskan dan menentuka...
Aku sedang menulis catatan tentang beberapa teori yang tak kunjung kupahami dengan baik. Aku masih kesulitan untuk merumuskan dan menentukan beberapa hal yang kuanggap rumit dan semestinya harus segera kusederhanakan. Sekarang, aku hanya memandangi akuarium mini yang siang tadi kuselesaikan bersama Adib. Ada dua ikan kecil di dalam akuarium itu, ketika diserang penat mengerjakan skripsi, aku memindahkan pandanganku dari layar laptop menuju akurium itu. Melihat ikan itu berenang bisa membuatku merasa lebih tenang.
Beberapa hari ini, aku menghabiskan waktu di Rumah Literasi. Aku belum pernah bercerita tentang Rumah Literasi di sini, tempat yang kuharap bisa membuat anak-anak atau pemuda mencintai hal-hal yang menarik dari perpustakaan. Pertemuan dengan kata, nasihat, kutipan, atau peristiwa berulang yang kita temukan dalam sebuah cerita yang sadar atau tidak sadar, pernah menimpa atau akan terjadi pada kita. Hari ini, hari ketiga aku berada dan menjaga Rumah Literasi, anak-anak datang bermain dan menyentuh buku dalam hitungan beberapa menit. Potongan peristiwa itu sudah cukup, ini masih tahap awal untuk mengenalkan anak-anak dengan buku. Suatu saat, mereka akan mencintai buku dan tak akan membiarkan buku lepas dari pikirannya.
Aku hendak menulis sejumlah alasan, mengapa aku dan beberapa teman bersemangat untuk mendirikan Rumah Literasi. Namun, dalam postingan ini aku tak tak akan menjelaskan sejumlah alasan itu, mungkin di lain waktu. Kali ini, aku hanya ingin belajar menulis melawan malas yang menyerang. Sudah beberapa bulan ini, aku tak menemukan langkah yang tepat untuk skripsiku. Aku masih senang membaca dan memahami beberapa literatur tentang apa yang akan dikaji.
Kuundang beberapa teman, lewat media sosial untuk datang ke sini. Minggu ini, perangai sepi yang ada dalam kepalaku serasa hadir dengan baik. Semua itu tidak cukup baik di saat kondisi seperti ini, di saat ada banyak hal yang hendak kuselesaikan. Kehadiran teman-temanku, rasanya bisa membantu untuk melepaskan beberapa cemas dan menjalankan beberapa hal yang tertunda.
Maafkan untuk kehadiran tulisan ini, tak ada hal menarik yang bisa aku bagi. Namun, aku akan kembali mengundang teman-teman untuk berkunjung di Rumah Literasi dan menjadi bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan desa dan kemudian bangsa. Aku duduk di tempat yang sama selama berjam-jam. Di hadapan jendela yang berukuran lebih besar dari biasanya.
Silakan follow @RumahLiterasi di twitter.
Minggu ini, jika teman-teman punya waktu, berkunjunglah di RumahLiterasi. Seminggu setelah itu, semua akan berjalan lebih baik dari hari ini.
Post a Comment: